Bergotong Royong
Versi Masyarakat Dayak
Kalimantan Barat
B
|
ersama-sama
menyelesaikan suatu pekerjaan bagi masyarakat Dayak sudah sejak lama di
lakukan. Bergotong royong istilah sekarang yang sering kita lakukan dari
tingkat desa hingga masyarakat yang di kota. Secara umum praktek gotong
royong ini sama bagi kebanyakan masyarakat dayak yang dulunya hanya di dilakukan
untuk penyelesaikan pekerjaan di peladangan.
Sumber tulisan ini
walupun masih sedikit setidaknya bermakna bagi saya untuk mendokumentasikan praktek
gotong royong versi masyarakat dayak ini di Kalimantan Barat khususnya Dayak
Kanayatn, Dayak Tamambaloh, Dayak Iban di Kapuas hulu dan dayak di Kalimantan
Barat pada umumnya. Keberagaman istilah dan bahasa tetapi memiliki prinsip kerja yang sama
saling bantu antar anggota masyarakat untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Dalam basa Dayak Kanayatn
bergotong royong adalah “ Balale’ “, dalam bahasa Dayak Tamambaloh “Situlis“,
bahasa Dayak Iban di Lanjak Kapuas Hulu “Bedurok” dan bahasa Dayak Kayong
“Sambayan”, berikut list istilah dalam beberapa bahasa dayak di Kalimantan
Barat :
No
|
Bahasa
|
Bahasa Dayak
|
1.
|
Balale’
|
Bahasa
Dayak Kanyatn
|
2.
|
Sambayan
|
Bahasa
Dayak Pesaguan, dayak Kayong dan Dayak Gerunggang_Ketapang
|
3.
|
Situlis
|
Bahasa
Dayak Tamambaloh_Kapuas Hulu
|
4.
|
Bedurok
|
Bahasa
Dayak Iban_Kapuas Hulu
|
5.
|
Odi/Pangaris
|
Bahasa
Dayak Kualan_Simpang Hulu_Ketapang
|
Tabel
dalam bahasa dayak di Kalbar
(Sumber : hasil obrolan dengan masyarakat sewaktu berkunjung
di daerah dan hasil info teman-teman)
(Sumber : hasil obrolan dengan masyarakat sewaktu berkunjung
di daerah dan hasil info teman-teman)
Gotong royong ini
sering dilakukan dalam proses dan pekerjaan pertanian. Dulu banyak masyarakat
dayak berladang. Semangat ini lah yang
menjadi kekuatan petani yang berlandaskan kearifan lokal. Budaya yang sudah ada
dari nenek moyang dayak ini terus menjadi
pola kerjasama yang berkembang dari kelompok kecil hingga kelompok besar. Bergotong
royong biasa mulai dari kegiatan persiapan lahan, hingga panen. Sekarang
berkembang tidak hanya pada momen-momen berladang saja tetapi juga sudah di
pergunakan untuk bersawah di masyarakat
Dayak Kanayatn di Kecamatan Toho dan sekitar dengan tradisi Balale’ mereka
dapat menyelesaikan pekerjaan bersawah lebih ringan dan cepat.
Foto : Olah
lahan dan tanam padi bersama-sama disawah
(Lokasi Desa
Sekabuk_Kabupaten Mepawah_Kalbar)
Dari semua bahasa dayak
dalam bergotong royong memiliki prinsip yang sama untuk saling bantu dalam
pekerjaan antar anggota masyarakat di kampung. Gotong royong ini secara
partisipatif melalui kesepakatan lisan dan terjadual serta di ingat oleh semua
anggota gotong royong. Sambil bekerja biasanya anggota gotong royong saling
bersenda gurau dan bincang-bincang santai. Senda gurau dan obrolan santai ini
jika di maknai sebagai proses untuk saling mengingatkan jadual atau giliran besok
dan besok harinya membantu diladang maupun sawah siapa. Praktek baik ini
terencana sederhana tapi berjalan baik dan secara aktif mereka hadir. Iklas dan senang itu yang
terpancar dari raut wajah para anggota gotong royong, padahal mereka rasanya
bekerja terus dari hari kehari baik itu kelompok gotong besar hingga kecil.
Foto : bersama
menunggal di ladang
(Lokasi :
Masyarakat di Dusun Ganti Desa Sungai Ajung_Kapuas Hulu)
Budaya bijak ini
patutlah di lestarikan yang dulunya identik untuk berladang, balale’ atau
Situlis atau lainnya dalam bahasa dayak lainnya tujunnya mulia untuk
meringankan kerjaan anggota keluarga atau masyarakat di kampung untuk
mendapatkan hasil pertanian atau ladang lebih baik. Setidaknya menjadi alasan
mengapa saya menulis ini sebagai bentuk informasi yang turun menurut bahwa
gotong royong bagian dari keseharian dan budaya kita. Menjadi bentuk
berkembangnya jaman bahwa kegiatan bersama berladang dulunya sekarang di
terapkan di berbagai bidang kerjaan masyarakat.
Kecamatan Toho dan
sadaniang yang sebagian besar bersawah memakai sistem kerja balale’ ini. Hampir
dari awal persiapan lahan sawah, tanam, merumput hingga panen mereka gotong
royongkan. Dengan cara ini terbukti hasil kerja ini cepat dan banyak hasilnya,
sehingga ada kelompok-kelompok kecil lagi yang memiliki nama, seperti aleatn
harian, aleatn minggu dan aleatn bulanan. Semangat inilah yang kiranya tarus
ada dengan tujuan selain meringakan kerjaan, ada proses komunikasi dan transfer
pengetahuan dalam bidang pertanian.
Foto : kelompok
Balale’ menanam di sawah desa Sambora dan Benuang
Kecamatan
Toho_Kalimantan Barat
Pada kesempatan dan di
kemudian hari semoga dapat diperkaya tulisan saya ini dengan berbagai versi bahasa
daya lain-lainnya. Tulisan kali
ini semoga banyak menjadi informasi dan intinya sebagai penyemangat bagi saya
untuk terus menerus menulis kalimat demi kalimat pendek, menjadi bermanfaat bagi orang lain.
Foto : Bersama-sama bertanam sayuran di kebun
(Lokasi : Desa Sungai Ajung_Kapuas Hulu)
Teks & Fhoto : Alfeus Krispinus